Kamis, 14 Juni 2012
Ironi Anak Jalanan
barusan sama hero dan jyestha makan ayam karamel di deket GSP. kami bertiga ngobrol ngalor ngidul hingga akhirnya kami mulai membicarakan tentang anak jalanan. lalu yang awalnya berupa berupa obrolan,sekarang mulai berubah menjadi diskusi.
aku bukan seorang sosiolog ataupun psikolog atau apalah. tapi tulisan ini adalah pandanganku terhadap fenomena ini.
Go to the topic...
bagi orang-orang yang sering lewat perempatan MM UGM atau perempatan ringroad jakal pasti sering melihat anak-anak yang ngemis di pinggir jalan meminta belas kasihan dari para pengguna jalan. lalu, pernahkah kita memikirkan tentang kehidupan mereka ? mereka kehilangan hak untuk hidup bebas, hak mendapatkan kehidupan layak, dan hak untuk mendapatkan kasih sayang.
yang aku tahu, mereka meminta-minta bukan untuk dirinya sendiri saja, tetapi juga untuk bos'nya. aku ga habis pikir kenapa mereka bisa bernasib seperti itu. aku bertanya-tanya, mengapa mereka dilahirkan sebagai anak jalanan, bukan sebagai seorang anak yang bisa menikmati masa indahnya. mereka bekerja, padahal seharusnya bermain.
tiap ngeliat mereka cari uang di jalanan, rasanya sedih. kenapa mereka harus melakukan hal seperti itu. tapi di sisi lain, rasanya pengen marah sama orang tuanya kenapa mereka tega membiarkan anak kecil. ada juga seorang ibu yang ngemis sambil menggendong anak kecilnya sambil berpanas-panas menghadapi terik matahari. tega ! kenapa ibu itu tega jemur anaknya yang masih kecil. berharap belas kasihan dari orang ? adanya orang-orang justru pengen marah liat ibu itu.
suatu hari, seorang anak menghampiri motorku sambil meminta uang. antara aku kasih atau enggak. kalo aku kasih, ntar duitnya dimakan ama bosnya. kalo ga aku kasih, rasanya aku jahat banget. serba salah. mungkin dengan kasih makanan secara langsung bisa jadi merupakan solusi yang tepat. tapi ga setiap lewat sana aku selalu bawa makanan kan.
jyestha bilang kalo hal itu adalah kesalahan dari kita semua. apa hubungannya ? mereka adalah produk sosial dari apa yang telah dilakukan. yang dimaksud dengan produk sosial adalah apa yang telah orang-orang lakukan di dunia ini sehingga hal itu bisa menimbulkan semacam kesenjangan sosial yang menyebabkan anak-anak itu mengamen di jalan.
aku ga ngerti harus gimana liat fenomena itu. aku masih ga percaya aja kenapa ada aja kejadian seperti itu. tapi seenggaknya ada pelajaran yang bisa diambil dari fenomena ini. kita harus bersyukur bahwa kita lahir dalam keadaan sehat dan dengan orang tua yang baik dan sangat peduli dengan anaknya. mungkin dengan mengingat hal ini, kita bisa selalu bersyukur atas nikmat yang tak terhingga ini.
mari kita berdoa, berharap, dan berusaha untuk mengembalikan hak mereka yang terampas. semoga ga ada lagi cerita tentang anak kecil yang haknya terampas. amin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar